Dampak dan Potensi Media Sosial

Media sosial atau social media atau dalam bahasa kekinian sering disebut dengan istilah sosmed merupakan sebuah aktivitas sosial bagi orang-orang yang bergerak dalam ruang maya atau dalam jaringan (daring) atau online. Artinya, kegiatan yang biasanya dilakukan orang-orang untuk bertemu, berkumpul, dan berbincang dengan bertatap muka secara langsung, kini dengan sosmed kegiatan seperti itu bisa dilakukan dengan hanya menatap layar gawai tanpa harus bertemu secara tatap muka langsung.

Fenomena ini merupakan buah konsekuensi dari perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat dan masif. Perkembangan ini membawa dampak bagi kehidupan masyarakat, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dari laman baktikominfo.id, ada beberapa dampak positif dari perkembangan teknologi, yaitu sebagai penghubung orang-orang yang berjarak sangat jauh, distribusi informasi dengan cepat, lahirnya media sosial, sarana berbagi file, perkembangan bagi dunia pendidikan (Bakti, 2019). 

Selain dampak positif, kemajuan teknologi juga memiliki dampak yang negatif seperti mudah menyebarnya jaringan terorisme, motivasi tindak kriminal seperti penipuan dan penculikan, bocornya kerahasiaan negara, munculnya mentalitas instan (BPMPK - KEMDIKBUD, 2021), dan masih banyak lagi.

Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Indonesia dalam rentang tahun 2030-2040 diproyeksikan mengalami bonus demografi, artinya jumlah penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun) lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun) (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), 2017). 

Jika demikian, maka ini merupakan potensi yang cukup bagus untuk Indonesia. Namun, dengan membandingkan data infografik dari wearesocial.com berdasarkan globalwebindex.com, Indonesia menempati urutan kelima dari sekitar 47 negara yang menghabiskan waktu untuk menggunakan media sosial (We Are Social, 2020). Sementara peringkat pertama ditempati oleh Filipina dan yang terendah ditempati oleh Jepang. 

Dengan melihat data tersebut, masyarakat Indonesia baik pemerintah maupun individu harus bekerja bersama mengoptimalkan potensi bonus demografi agar penggunaan media sosial dapat membawa pada kesejahteraan bersama.




Gambar 1 Daily Time Spent Using Social Media

Source: https://wearesocial.com/blog/2020/01/digital-2020-3-8-billion-people-use-social-media


Jakarta, 6 April 2021


References

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). (2017, Mei 22). Bonus Demografi 2030-2040: Strategi Indonesia Terkait Ketenagakerjaan dan Pendidikan. Retrieved April 6, 2021, from www.bappenas.go.id: https://www.bappenas.go.id/files/9215/0397/6050/Siaran_Pers_-_Peer_Learning_and_Knowledge_Sharing_Workshop.pdf

Bakti. (2019, Mei 10). Bakti Kominfo. Retrieved April 6, 2021, from baktikominfo.id: https://www.baktikominfo.id/en/informasi/pengetahuan/dampak_positif_dannegatif_perkembangan_teknologi_komunikasi_di_era_digital-806

BPMPK - KEMDIKBUD. (2021, April 6). Dampak Iptek Terhadap Perubahan Tata Nilai pada Diri Individu. Retrieved April 6, 2021, from m-edukasi.kemdikbud.go.id: https://m-edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/produk-files/kontenkm/km2016/KM201637/materi1.html

We Are Social. (2020, January 30). Digital 2020 Global Overview Report. Retrieved April 6, 2021, from wearesocial.com: https://wearesocial.com/blog/2020/01/digital-2020-3-8-billion-people-use-social-media



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Python Operators

  Apa yang dimaksud dengan operator dalam bahasa pemrograman Python? Operator merupakan simbol spesial di bahasa pemrograman Python untuk pe...