Python Basic Tutorial

 Python Variables

Variabel adalah sebuah nama yang digunakan untuk merujuk lokasi penyimpanan. Variabel juga bisa dikatakan sebagai identifier dan digunakan untuk menampung nilai. Dalam bahasa pemrograman Python, kita tidak membutuhkan tipe variabel secara spesifik karena bahasa pemrograman Python cukup pintar untuk merujuk tipe variabel.


Penamaan variabel bisa berupa kelompok huruf dan angka, tapi untuk kelompok angka tidak bisa dituliskan di depan, kenapa? Ini adalah aturan bahasa pemrograman tentang penulisan nama variabel. Untuk aturan penulisan variabel akan kita jelaskan pada artikel ini. Sangat direkomendasikan untuk menulis nama variabel dengan huruf kecil, karena menurut saya ini akan memudahkan dalam penggunaannya di dalam skrip program. Petrus dengan petrus adalah dua nama variabel yang berbeda. 

Variable Assignment

Di dalam Python, variabel tidak perlu didefinisikan terlebih dahulu, seperti pada kebanyakan bahasa pemrograman pada umumnya. Untuk membuat variabel, kita cukup dengan menetapkan nilai dan kemudian mulai menggunakannya. Penugasan variabel dilakukan dengan satu tanda sama dengan (=).


n = 100


Dibaca atau ditafsirkan sebagai “n diberi nilai 100”. Setelah ini selesai maka n dapat digunakan dalam pernyataan atau ekspresi, dan nilainya akan diganti:

print (n)

100


Sama seperti nilai lateral yang bisa ditampilkan langsung dari interpreter prompt dalam sesi REPL tanpa perlu print(), demikian juga variabel:

n

100


Kemudian, jika kita akan mengganti nilai n, maka nilai baru akan menggantikannya:

n = 500

print(n)

500


Python juga memungkinkan untuk assignment berantai, artinya adalah memungkin untuk menetapkan nilai yang sama ke beberapa variabel yang berbeda secara bersamaan:

a = b = c = 250

print (a, b, c)

250 250 250

Penugasan berantai di atas menetapkan nilai 250 untuk variabel a, b, dan c secara bersamaan.

Jenis Variabel dalam Python

Dalam banyak bahasa pemrograman, penggunaan variabel bersifat statis. Artinya adalah suatu variabel pada awal pendeklarasian memiliki tipe data tertentu dan nilai yang ditetapkan harus selalu memiliki tipe data tersebut. Namun dalam Python tidak demikian. Variabel dalam Python dapat diberi nilai dengan jenis yang berbeda:

var = 23.5

print (var)

23.5


var = "Now I'm a string"

print(var)

Now I’m a string

Object References

Apa yang sebenarnya terjadi ketika kita membuat variabel? Ini merupakan pertanyaan penting dalam Python, karena jawabannya berbeda dari apa yang kita dapatkan dari banyak bahasa pemrograman lainnya. Python merupakan bahasa yang sangat berorientasi objek dan faktanya, hampir setiap item data dari Python merupakan objek dari tipe data atau class tertentu.


Perhatikan kode berikut:

print(300)

300


Ketika disajikan dengan pernyataan print(300), interpreter melakukan hal berikut:

Pertama, secara otomatis membuat objek (tipe data) integer. 

Kedua, memberikan nilai 300.

Ketiga, menampilkannya ke konsol.


Kita dapat melihat bahwa objek integer dibuat dengan built-in type() function:

type(300)

<class ‘int’>


Variabel Python merupakan nama simbolis yang menjadi referensi atau rujukan ke suatu objek. Setelah objek ditetapkan kemudian kita dapat merujuk ke objek dengan nama tersebut. Tetapi, data itu sendiri masih terkandung di dalam objek.

Contoh:

n = 300


Assignment ini membuat objek integer dengan nilai 300 serta menetapkan variabel n untuk merujuk ke objek tersebut.


n = 300

print(n)

 

type(n)

<class 'int'>


Perhatikan pernyataan berikut:

m = n


Apa yang akan terjadi jika dieksekusi? Python tidak membuat objek lain. Pernyataan tersebut hanya membuat simbol atau referensi baru, m, yang merujuk ke objek yang sama yaitu, n.



Selanjutanya, mari kita uji begini:

m = 400


Sekarang Python membuat sebuah objek integer baru dan memiliki nilai 400 dan m menjadi sebuah rujukan untuknya.

Terakhir, misalkan kita eksekusi pernyataan berikut:

n = "foo"


Sekarang Python membuat sebuah objek string dengan nilai “foo” dan n menjadi rujukannya.


Tidak ada lagi rujukan ke objek 300, objek tersebut sudah tidak memiliki referensi dan tidak ada cara untuk mengaksesnya. 

Ketika jumlah referensi ke suatu objek turun ke nol, maka objek tersebut sudah tidak dapat diakses kembali. Bahasa Python pada akhirnya akan menyadari bahwa itu tidak dapat diakses dan mengambil kembali alokasi memori sehingga bisa digunakan untuk hal lain. Dalam istilah komputer, proses ini disebut dengan garbage collection.

Variable Names


Pada contoh-contoh yang sudah kita pelajari di atas menggunakan variabel-variabel pendek seperti m dan n. Tapi, penamaan variabel bisa lebih dari itu. Bahkan beberapa programmer merasa perlu memberi nama variabel dengan cukup utuh.

Secara resmi, nama variabel dalam Python bisa memiliki panjang berapa pun dan terdiri dari huruf besar (uppercase) dan huruf kecil (lowercase) (A-Z, a-z), angka (0-9), dan karakter garis bawah (underscore) (_). Menjadi catatan dan penting untuk diketahui, meskipun nama variabel dapat berupa huruf dan angka, karakter pertama penyusun variabel tidak boleh angka.


Perhatikan kode berikut:

name = "Peter"

age = "26"

has_w2 = True

 

print(name, age, has_w2)

Peter 26 True


Kode tersebut di atas sah karena tidak ada angka mendahului atau sebagai karakter pertama dalam penamaan variabel.

4_school = "Independent School"

SyntaxError: invalid decimal literal


Penulisan variabel dalam Python mengikuti aturan case sensitive. Huruf besar dan huruf kecil tidaklah sama. Begitu juga penggunaan karakter garis bawah atau underscore. Untuk lebih jelasnya mari perhatikan sintaks berikut.

age = 1

Age = 2

aGe = 3

agE = 4

AGE = 5

a_g_e = 6

_age = 7

age_ = 8

 

print(age, Age, aGe, agE, AGE, a_g_e, _age, age_)

1 2 3 4 5 6 7 8


Di sini tidak ada yang membatasi kita untuk membuat variabel yang berbeda dalam program yang sama seperti age dan Age. Namun, cara seperti ini justru bisa membingungkan, bahkan pembuat program sendiri setelah ditinggal beberapa saat. Untuk itu perlu pemberian nama yang memudahkan dalam pembacaan sintaks program.


Demikianlah tutorial dasar bahasa pemrograman Python dengan pembahasan variabel. Dalam kesempatan lain akan ada pembahasan dasar dengan tema yang lain.



Soal: Sistem Komputer


 Gambar: pngdownload.id

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar.

  1. Jelaskan perbedaan antara input dan output device.
  2. Jelaskan bagaimana data disimpan dan diproses (unit pengolahan logika dan aritmatika).
  3. Sebutkan dan jelaskan fungsi mouse.
  4. Sebutkan empat contoh jenis perangkat keras yang sering kamu temui dalam kehidupan sehari-hari.
  5. Sebutkan jenis-jenis secndary storage.
Tulis jawaban kalian di kolom komentar dengan format sebagai beriku:
Nama Lengkap - Kelas - Jawaban.

Terima Kasih.

Pengujian Program


 Gambar: pngdownload.id

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar.

  1. Jelaskan apa yang dimaskud dengan pengujian.
  2. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip pengujian.
  3. Jelaskan perbedaan antara black box testing  dengan white box testing.
  4. Jelaskan strategi pengujian.
  5. Sebutkan dan jelaskan pembagian kerja tim IT.
Tuliskan jawaban kalian di kolom komentar dengan format:
Nama Lengkap - Kelas - Jawaban.


Terima Kasih.

Tipe-Tipe Jaringan Komputer

Gambar: pngdownload.id

Terdapat dua jenis jaringan komputer, yaitu jaringan client-server dan jaringan peer to peer. Masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan. 

  1. Berikan penjelasan dari kedua jenis jaringan komputer tersebut.
  2. Jelaskan kekurangan dan kelebihan masing-masing jaringan tersebut.
Tuliskan jawaban kalian di kolom komentar dengan format.
Nama Lengkap - Kelas - Jawaban Kalian.


Terima Kasih.

Sistem Komputer: Perangkat Pemroses

Setelah pada artikel sebelumnya kita mempelajari tentang perangkat keras masukan atau Input Device, kali ini kita akan mempelajari perangkat keras pemrosesan (process device). Perangkat ini merupakan bagian penting dari komponen utama dalam system computer.



Process device merupakan perangkat keras yang digunakan untuk memproses data yang dimasukan oleh input device, yaitu Central Processing Unit (CPU) yang berfungsi sebagai pusat pengolah data dan mengontrol semua perangkat yang terhubung pada computer.

Untuk memahami komponen di dalam CPU, mari kita lihat pembagiannya. Komponen dalam perangkat pemroses terdiri dari tiga bagian. Pertama, ALU atau Aritmathic Logic Unit, komponen ini yang berfungsi melakukan operasi perhitungan aritmatika dan logika. Kedua, Control Unit (CU), komponen ini berfungsi memberikan arahan, kendali, kontrol terhadap operasi yang dilakukan pada komponen ALU. Perangkat ini juga bertugas untuk mengontrol pemrosesan instruksi, dan memindahkan data dari satu bagian CPU ke bagian CPU lainnya. Ketiga, storage device atau memori, komponen ini berfungsi untuk menyimpan hasil proses ALU.

Beberapa fungsi dari Control Unit adalah sebagai berikut.

  • ·         Mengatur dan mengendalikan alat-alat input dan ouput.
  • ·         Mengambil instruksi-instruksi dari memori utama.
  • ·         Mengambil data dari memori utama apabila diperlukan oleh proses.
  • ·         Mengirim instruksi ke ALU apabila perhitungan aritmatika atau perbandingan logika serta mengawasi kerja.
  • ·         Menyimpan hasil proses ke memori utama.

Aritmathic Logic Unit atau ALU memilki operator aritmatika seperti penjumlahan (+), pengurangan (-), perkalian (*), dan pembagian (/). Selain itu, ALU juga malakukan tugas perhitungan perbandingan atau operasi logika. Operator yang digunakan adalah AND dan OR. Perbandingan logika ini menggunakan perhitungan bilangan binary 0 dan 1, banari atau salah.

Dalam hal ini, Control Unit mengendalikan dan mengawasi kegiatan pengoperasian yang dilakukan oleh ALU sekaligus memberikan perintah ke ALU apabila dilakukan perhitungan aritmatika dan perbandingan logika.

Miskonsepsi Orang-Orang Komputer

Kita mungkin sering mendengar kalimat di atas. Mungkin dalam kasus yang lain tapi konteksnya hampir sama saja. Nah, tahukah kalian bahwa pernyataan itu adalah sesuatu yang dimaknai secara salah kaprah? Kenapa? Mari kita coba ulas dan diskusikan dalam tulisan ini.


Sebelum kita mengulas, saya ingin mengajak kalian untuk melihat kembali pengertian deduktif dan induktif dalam penarikan sebuah kesimpulan (sementara).

Dikutip dari Kompas.com, gagasan deduktif adalah paragraf gagasan utamanya terletak di kalimat awal paragraf. Sedangkan gagasan induktif, pargraf utama  berada di akhir kalimat dalam paragraf (Kompas.com, 27/10/2020).

Baik, ulasan ini kita mulai dengan memahami kembali makna gagasan utama dalam bertutur. Dengan begini kita akan dimudahkan untuk melihat kesalahpahaman dalam memaknai sesuatu. Lalu, di mana letak kesalahpahaman tersebut?
Gambar: dokumen pribadi

Untuk membedah pertanyaan di atas, mari kita ambil kembali potongan kalimat dari judul dengan sekaligus melengkapinya.

“Kamu kan guru komputer, pasti bisa benerin laptop saya”.

“Kamu kan IT, tolong benerin komputer saya dong”.

Di atas merupakan contoh-contoh kalimat gagasan yang salah kaprah. Kalian bisa gunakan contoh yang serupa juga.

Kalimat gagasan di atas kalau diperhatikan dengan teliti maka akan ditemui makna tersembunyi, yang sayangnya, kemungkinan besar tidak disadari oleh penuturnya: permohonan yang mengintimidasi. 
Loh, kok bisa?

Bagini, dunia ilmu komputer itu luas. Kalau boleh bersepakat, boleh jadi sama dengan dunia kehidupan manusia. Luas. Meskipun luas tapi memang tetapbada batasan-batasannya.

Baiklah, saya akan coba sedikit menjabarkan apa saja yang ada di dunia ilmu komputer. Dalam ilmu komputer ada ilmu jaringan komputer, sistem informasi, logika dan algoritma, teknik informatika, desain komunikasi visual, desain grafis, bahasa pemrograman komputer, sistem analis, aspek legal (Teknologi, Informasi, dan Komunikasi) atau TIK, dan masih banyak lagi cabang ilmu komputer lainnya.

Dari beberapa cabang ilmu komputer di atas saja masih banyak lagi turunannya. Kalau dipikir-pikir ternyata tidak jauh berbeda dengan dunia kehidupan kita sebagai manusia, iya tho

Dalam disiplin ilmu komputer yang dipelajari dari mulai Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sampai dibangku perguruan tinggi sangat kecil kemungkinannya untuk dipelajari semua. 

Seandainya dipelajari, toh saya berani sanksi kalau yang dipelajari hanya meliputi pengetahuan umum saja tentang cabang ilmu yang saya sebutkan di atas. Selebihnya hanya pengembangan diri yang mandiri.

Setelah selesai menempuh pendidikan di ilmu komputer, para lulusan ilmu komputer mungkin boleh berbangga dengan apa yang sudah dipelajarinya. Tapi, itu bukan berarti bahwa mereka tahu segalanya akan dunia ilmu komputer. Percayalah. Mereka (kami) tidak menjadi dewa komputer, atau semacam robot canggih seperti yang orang umum bayangkan dalam gagasannya. Kami tetap manusia biasa yang hanya berkesempatan mempelajari sedikit tentang komputer.

Ada spesialisasi masing-masing lulusan ilmu komputer, yang kemungkinan besar itu adalah hasil dari pengembangan diri. Ada yang mahir dalam pengetahuan jaringan komputer, ada yang memilki keterampilan lebih dalam desain grafis, keterampilan bahasa pemrograman. Semua menemui jalannya masing-masing.

Yang menjadi kemalangan bagi para lulusan ilmu komputer dalam dunia kerja adalah mereka dianggap seolah-olah memiliki otak robot yang mampu mendeteksi dan mendiagnosa semua keluhan sakit mesin yang dinamakan ‘komputer’. Gagasan ini jelas sudah keliru. Salah kaprah.

Mungkin kalian bisa membayangkan betapa hanya menguji ketabahan saja jika orang yang hanya memiliki keterampilan bahasa pemrograman komputer ditodong dengan gagasan intimidasi “kamu kan jago komputer, benerin komputerku dong. Komputernya kadang mati sendiri”. Ranah kasus tersebut lebih baik ditangani oleh orang yang memilki keterampilan dalam perangkat keras (hardware).

Hanya dokter bedah yang mampu melakukan operasi pembedahan tubuh, bukan dokter umum.

Hanya karena kami sering dekat dengan mesin komputer bukan berarti kami bisa melakukan segalanya terhadap komputer. 

Ini menjadi dilema juga bagi seorang pekerja yang menguasai satu disiplin ilmu komputer untuk bisa menyelesaikan semua problematika komputer. Terlebih lagi jika perusahaan yang tidak (mau peduli) permasalahan sebenernya yang terjadi di lapangan.

Jadi, jangan terburu-buru untuk menyampaikan gagasan (intimidasi) ke orang yang kita anggap tahu segalanya.

Saran yang mungkin bisa saya berikan ketika ingin meminta bantuan untuk perbaikan komputernya yang bermasalah adalah dengan menanyakan dulu. Konsultasi. Kemudian mintalah saran, kira-kira siapa orang yang tepat untuk menyelesaikan masalah komputernya.

Barangkai ada pengalaman yang sama dengan cerita di atas? 

Mencetak Banyak Surat dengan Mudah

Pernahkah kalian merasa kelelahan saat mencetak sebuah undangan dengan banyak nomor surat, nama tujuan, alamat pengiriman, dan jabatan yang berbeda? Mungkin kalau hanya untuk mencetak sekitar 10 daftar nama undangan tidak terlalu melelahkan. Namun, jika kita harus mencetak ratusan bahkan ribuan surat atau undangan, maka akan membuat kita kelelahan karena harus entri data satu persatu secara manual. Selain itu tidak efektif dan efisien, bukan?

Lalu, gimana nih caranya agar kita bisa menyelesaikan pekerjaan di atas dengan efektif dan efisien?

Nah, dalam artikel kali ini, Dunia Komputer akan mengajak kalian untuk mendiskusikan salah satu opsi yang mungkin bisa kita lakukan untuk membuat pekerjaan mencetak surat undangan atau dokumen atau sertifikat dalam jumlah yang sangat banyak menjadi lebih efektif dan efisien. Jadi, simak sampai habis diskusi kita kali ini ya.

Untuk membuat draft tulisan dokumen biasanya kita menggunakan Microsoft Word, termasuk membuat surat undangan atau dokumen yang lainnya. Kalau sudah begini, Microsoft Word seperti sudah menjadi bagian dalam kehidupan kita sehari-hari.

Namun, kalau kita tidak memahami dengan teliti karakter, fungsi, dan layanan dari Microsoft Word, maka pekerjaan seperti yang sudah kita singgung di atas malah akan menjadi beban yang berat. Kita merasa sudah bekerja dengan maksimal namun hasilnya dirasa kurang efisien dan kurang efektif. Pekerjaan belum juga kunjung selesai.

Untuk itu, akan sangat membantu kalau kita bisa memahami dengan baik beberapa keunggulan yang ditawarkan dari layanan Microsoft Word. Untuk contoh kasus yang sedang kita diskusikan, Dunia Komputer mengajak kalian untuk melihat lebih dekat tentang layanan Mailings dari Microsoft Word.


Malings merupakan salah satu fitur Microsoft Word yang memberikan layanan pembutan dokumen dalam jumlah banyak seperti surat undangan yang dipersonalisasi untuk setiap penerima. Dengan menggunakan fitur Mailings, pembuat dokumen hanya memerlukan main document atau dokumen master. Dari main document tersebut, pembuat dokumen bisa mempersonalisasi setiap penerima dokumen seperti nama penerima, alamat tujuan, email dan data personal lainnya.

Namun, untuk memanfaatkan fitur Mailings, kita memerlukan data source atau sumber data dalam bentuk spreadsheet seperti Microsoft Excel. Data source harus tersusun rapi dan cukup berisi field yang dibutuhkan saja di surat atau dokumen yang akan dibuat seperti nama penerima, alamat, email dan data personal lainnya. Dengan demikian bisa menghindari kesalahan penempatan field pada surat atau dokumen.


Algoritma dan Pemrograman



Logika merupakan hal yang penting bagi seseorang untuk membuat suatu algoritma dan merupakan dasar dalam menentukan langkah-langkah algoritma. Logika adalah ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip yang harus diikuti agar dapat berpikir benar menurut aturan yang berlaku. Dengan logika, manusia dapat memilah mana yang benar dan mana yang salah. Selain itu, dengan logika yang baik seseorang dapat berpikir logis dan sistematis.

  1. Pengertian Algoritma

Algoritma merupakan urutan langkah-langkah logis (benar sesuai dengan logika manusia) dalam penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis. Kata logis merupakan keyword dalam algoritma. Susunan langkah-langkah dalam algoritma harus logis dan dapat ditentukan apakah bernilai salah atau benar. Jika langkah-langkahnya tidak logis maka output yang dihasilkan tidak benar.


Tujuan mempelajari logika dan algoritma adalah untuk membiasakan diri berpikir logis dan sistematis dalam menyusun tahapan-tahapan penyelesaian masalah.



Gambar: dokumen pribadi


Algoritma disusun dengan pelaksanaan proses yang memiliki urutan instruksi logis yang dikerjakan sejumlah operasi di sebuah processor (pemroses). Komputer merupakan salah satu pemroses. Agar algoritma dapat dilaksanakan oleh komputer, maka algoritma tersebut harus dimanipulasi ke dalam bahasa pemrograman hingga akhirnya dinamakan program.


Program ditulis dalam bahasa pemrograman dan kegiatan membuat program disebut dengan programming. Sedangkan orang yang menyusun atau menulis kode program disebut dengan programmer.


Setiap langkah disebut pernyataan atau instruksi atau bisa disebut dengan sintaks (syntax) yang merupakan cara penulisan kode program. Susunan instruksi atau syntax tidaklah sama pada semua bahasa pemrograman, ia mengikuti bahasa pemrograman yang digunakan. Jika suatu instruksi dilaksanakan, maka operasi-operasi yang terkait dengan instruksi tersebut akan dikerjakan oleh komputer.

Proses

Pada dasarnya, komputer tersusun dari 4 komponen utama, yaitu piranti masukan (input), piranti keluaran (output), unit pemroses (CPU), dan memori.



Gambar: dokumen pribadi


Awalnya, program dimasukan ke dalam memori komputer. Kemudian program dijalankan (execute), setiap instruksi yang telah terekam di dalam memori lalu dikirimkan ke CPU. CPU menjalankan operasi-operasi yang sesuai dengan instruksi tersebut. Apabila suatu operasi memerlukan data, maka data akan dibaca dari input device (piranti masukan). Apabila proses menghasilkan keluaran atau informasi, maka keluaran tersebut akan disimpan di memori. Kemudian mengeluarkan hasilnya ke output device (piranti keluaran) misalnya, menampilkannya di layar monitor.

Pertimbangan Memilih Algoritma

Ada beberapa pertimbangan dalam pemilihan algoritma diantaranya sebagai berikut.

  1. Algoritma harus benar

Tidak peduli sebagus apapun algoritma, jika memberikan keluaran yang salah pasti algoritma tersebut bukan algoritma yang baik.

  1. Seberapa baik hasil yang dicapai

Algoritma yang baik harus mampu memberikan hasil sedekat mungkin dengan nilai yang sebenarnya.

  1. Efisiensi algoritma

Efisiensi algoritma ini mencakup 2 hal yaitu efisiensi waktu dan memori. Meskipun algoritma yang kita hasilkan benar, tetapi jika waktu menunggu harus berjam-jam maka akan terlalu memakan waktu. wasting time. Setiap orang memerlukan output dengan waktu yang cepat. Begitu juga dengan penyimpanan atau memori, semakin besar memori yang terpakai, maka semakin tidak baik algoritma tersebut.


Manfaat Belajar Algoritma

Beberapa manfaat dari mempelajari algoritma dalam kehidupan sehari-hari diantaranya sebagai berikut.

  1. Memperkuat cara berpikir agar dapat menyelesaikan masalah.

  2. Membantu otak agar dapat berpikir jangka panjang.

  3. Memperkuat analisis ketika merancang program.


Python Operators

  Apa yang dimaksud dengan operator dalam bahasa pemrograman Python? Operator merupakan simbol spesial di bahasa pemrograman Python untuk pe...